web 2.0

Wanita Iran di Stockholm Lepas Baju Menentang Hijab


Aktivis wanita Iran melakuan unjuk rasa menentang aturan hijab bagi perempuan di Stockholm pekan ini, dengan membawa poster dan ada pula yang membiarkan payudaranya terbuka.

Para aktivis wanita itu, di antaranya ada pula laku-laki, dengan meniru unjuk rasa ala gerakan FEMEN di Ukraina mengusung slogan “No to hijab” dan “My nudity is my protest”.

Pengunjuk rasa penentang penggunaan pakaian tertutup dan kerudung tersebut merupakan anggota organisasi penentang kekerasan terhadap perempuan di Iran dan anggota Partai Komunis Iran, yang menggelar aksinya dalam rangka Hari Wanita Internasional tanggal 8 maret.

Dalam laman situs FEMEN para aktivis itu menulis sebuah pesan yang berbunyi, “dalam pertempuran historis antara 'wanita versus Islam' yang akan menang adalah wanita!”

Aktivis FEMEN dikenal selalu bertelanjang dada saat berunjuk rasa. Aksinya juga pernah diikuti oleh Alia al-Mahdi, gadis Mesir yang mengklaim membela kepentingan perempuan Mesir dari penindasan dan pelecehan di negaranya.

Alia ambil bagian dalam gerakan FEMEN di Stockholm untuk menentang hukum syariah Islam sebagai konstitusi Mesir. Sambil membawa bendera Mesir, wanita muda itu memamerkan tubuh telanjangnya yang bertuliskan “Syariah bukan konstitusi.”

Dalam wawancara lewat telepon dengan Al-Arabiya edisi bahasa Inggris (4/3/2013), Alia mengatakan, “Saya memilih untuk protes dengan cara ini karena adanya pemikiran yang mengatakan bahwa kita bukan pemilik tubuh kita sendiri dan bahwa kita adalah properti publik, sebab orang-orang yang memutuskan apa yang boleh dilakukan atas tubuh-tubuh kita.”

“Tentu saja, jika kita ingin membuat perubahan maka kita harus melakukannya tidak seperti yang sudah dilakukan,” katanya beralasan.* (Hidayatullahcom)